Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Info Harga Tiket Masuk Wisata Sangiran Sragen


Di kawasan wisata sangiran terdapat museum arkeologi yang terletak di Kalijambe Kabupaten Sragen. Letak dari museum ini dekat dari area situs fosil pubrakala Sangiran yang dijadikan sebagai salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO. Kabarnya museum beserta situs arkeologi ini selain menjadi objek wisata edukasi juga menjadi area penelitian.

Di museum dan situs Sangiran, kita dapat memperoleh pengetahuan yang komplit mulai dari Antropologi, Arekologi, Geologi, dan Paleioantrologi. Sebelum adanya museum ini di Sangiran, terlebih dahulu ada eksplorasi fosil manusia purba pada tahun 1883. Penelitian dilakukan karena pada saat itu di Sangiran banyak ditemukan fosil oleh warga setempat. Kemudian baru pada tahun 1988 didirikanlah museum ini. Setelah itu baru pada tahun 1996 situs ini menjadi situs warisan dunia.

Dengan uang sekitar Rp. 5000 saja kamu bisa banyak manfaat disini. selain fosil manusia purba yang dipamerkan, ada juga binatang purba. Nah kalau kalian bawa teman wisatawan asing harga tiketnya Rp. 11.500. Pengunjung bisa berkunjung mulai dari pukul 08.00 – 16.00. Selain memamerkan benda koleksi, terdapat berbagai fasilitas lain yang terdapat di museum ini seperti audio visual, mess peneliti gardu pandang Sangiran, dan kios penjual cindera mata. Museum ini benar-benar cocok untuk wisata edukasi bersama keluarga.

Sragen merupakan kota yang memiliki berjuta keindahan didalamnya. Didalam keindahan tersebut Sragen memiliki cerita dan sejarah yang terbilang cukup unik. Sebagaimana awal dari sangiran. Ceritanya berawal dari ditemukannya sebuah atap tengkorak oleh warga yakni Setu Wiryorejo. Beliau menemukan fosil di area tempat kerjanya ( Beliau bekerja sebagai petani ).

Karena dianggap sangatlah penting, setelah penemuan awal tersebut akhirnya diadakan penelitian perdana oleh warga belanda yakni bernama G.H.R Von Koeningswad. Ternyata banyak sekali benda-benda langka yang terkubur dan ditemukan di tanah sangiran ini. Dan pada akhirnya G.H.R Von Keoningswad mengajak masyarakat atau warga sekitar untuk melakukan penelusuran serta mengumpulkan bukti-bukti penelitian. Fosil yang ditemukan dikumpulkan dirumah Kepala Desa Setempat. Pengumpulan tersebut berlangsung cukup lama yakni sekitar 40 tahunan. Sampai dengan tahun 1975.

Setelah penemuan-penemuan tersebut ditemukan, Koleksi dari penemuan tersebut di pajang di Museum Sangiran Sragen pertama kali guna sebagai pembelajaran sejarah. Untuk pertama kali terdengar di khalayak umum, banyak sekali yang berbondong-bondong datang untuk sekedar melihat dan mempelajari mengenai penemuan-penemuan tersebut.

Selain untuk pembelajaran di Museum sangiran, kita juga bisa mengabadikan momen-momen kita untuk sekedar berfoto atau lainnya. Ini dia lokasi-lokasi yang sering digunakan untuk berfoto di tempat tersebut.

Tempat tersebut bisa dibilang cukup hits di sangiran. Banyak anak muda setelah melihat-lihat di Moseum langsung menuju jembatan tersebut untuk berfoto-foto atau mengabadikan momen di Sangiran.

Untuk jam buka Museum Sangiran Sragen tersebut buka pukul 08.00 Sampai Pukul 04.00 Sore saja pada hari Selasa hingga dengan hari minggu. Nah, maka dari itu anda harus benar-benar mengingat hari buka di Sangiran ya, agar tidak tutup pas anda datang nantinya.

Untuk Anda pelajar atau mahasiswa juga bisa menjadikan tempat destinasi wisata ini sebagai objek penelitian anda. Namun sebelum itu anda harus memiliki Izin khusus terlebih dahulu dari pihak pengelola museum sangiran ini. Jika ingin mengetahui dan memperoleh informasi yang lebih lanjut mengenai ini, anda bisa menghubungi nomor telepon kantor museum sangiran Sragen terlebih dahulu di (0271)-6811463

Museum ini telah mengoleksi 13.809-an buah fosil setelah melakukan suatu penelitian selama puluhan tahun. Angka tersebut terbilang sangatlah besar dalam sejarah museum di Indonesia. Se-asia mungkin museum sangiran ini adalah museum terlengkap. Beberapa orang mengatakan bahwa situs museum sangiran adalah situs museum purbakala terbesar di Dunia. Hal ini sangatlah membanggakan untuk Sragen dan sejarah dunia. Banyak dari berbagai Negara berbondong-bondong juga datang ke Sangiran ini hanya untuk melakukan berbagai penelitian. Biasanya dari mereka dari bidang Arkeologi, Geologi, Biologi dan Paleontropologi.

Untuk ruangan dalam museum ini terbagi menjadi Tiga ruangan, yakni ruang Pamer 1, Ruang Pmer 2 dan yang terakhir adalah Ruang Pamer 3. Banyak yang bisa anda jumpai ketika anda datang ke museum sangiran sebagaimana ketika anda masuk ruangan pertama terdapat tempat yang didalamnya ada lahar purba yang hampir berusia 2 juta tahun lamanya. Lahar tersebut berasal dari letusan gunung lawu yang sudah lama meletus berjuta-juta tahun silam.
Dan seperti yang dikatakan tadi, banyak juga spot yang bisa anda gunakan untuk sekedar berfoto atau mengabadikan momen.

Nah mungkin itu sekilas mengenai Sangiran yang berada di Kota Sragen, Jawa Tengah, Indonesia. Untuk anda yang ingin sekedar mengunjungi atau berkeinginan untuk sekedar berfoto bisa langsung datang kesana dengan hari buka yang ditentukan.